Rabu, 04 April 2012

Aku harus berhenti mencintaimu.....

“Kenapa ?” Aku masih membisu. “Kenapa harus kamu ?” Dan aku semakin kesulitan untuk menjawab. “Kenapa harus saat ini ?” Aku benar-benar kesulitan untuk menjawab. Diam. Dan aku tahu itu bukan jawaban yang kamu inginkan. Irrasional. Mungkin itu yang akan kamu katakan saat aku memberikan jawaban yang sebenarnya. Alasan yang dibuat-buat. Mungkin itu komentar lain yang akan keluar darimu. Hingga kemudian kamu akan kembali bertanya, kenapa ? “Apakah kamu tidak mencintaiku lagi ?” kamu menatapku tajam. Matamu seolah mencari kejujuran yang tersembunyi di balik mataku. Meminta kepastian. Ya Tuhan, sungguh, aku sangat mencintaimu. Semua orang tahu itu. Semua tahu betapa menggebunya setiap aku bercerita tentangmu. Mereka tahu, betapa berserinya wajahku saat mengingat dirimu. Atau bahkan saat aku mendengar namamu. Mereka tahu, aku sangat mencintaimu. Namun aku harus berhenti. Cintaku terlalu…sangat terlalu… Karena itu, aku harus berhenti mencintaimu, mengganti dengan rasa sayang yang tak kan lekang sepanjang hayat… Aku mencintai & menyayangimu….

3 komentar:

  1. Hai Lia.. tertarik juga ama tulisanmu. Andai saya berkomentar, dan jika dikau tidak menyukainya, anggap saja ini hanya tulisan kosong dan dikau bisa menghapus komentar ini.

    Menurut saya, setiap rumah tangga, akan ada selalu cerita baik suka dan duka... Seiring waktu, yang pasti kebahagiaan adalah yang akan kita cari, dan akhirnya hal yang terbaik dilakukan adalah berusaha sekuat tenaga untuk tetap ikhlas dengan kelebihan dan kekurangan setiap pasangan.Saya pribadi bersyukur, karena mendapatkan pasangan yang super sabar menghadapi setiap ledakan saya. Tapi namanya manusia, saya tidak mau lagi melukai hatinya, karena yang saya liat.. duhhh kasian banget setiap ledakan saya, yang terlihat adalah kesedihan di matanya, di mata suami...

    berkali kali sadar, berkali kali terus menerus mengulang dan melakukan kesalahan yang sama. Saya tau dan pasti mungkin kesabarannya akan ada batasnya, dan saya duuhhh ga mau dech kalau hal itu terjadi.

    Akhirnya ... saya banyak menilai diri pribadi, menilai titik titik tertentu kesalahan saya, yang intinya menganalisis kesalahan saya.
    Walaupun mungkin dan pasti dari setiap masalah, tidak melulu istri yang salah, tapi tetep.. tujuan kita sebagai wanita yang saya anut... SAYA ADALAH RUSUKNYA, BAGIAN DARI DIA, SAYA BUKAN DARI BAGIAN KEPALANYA MAKANYA SAYA TIDAK MUNGKIN ADA DI ATASNYA, DAN SAYA TIDAK DIBUAT DARI BAGIAN KAKINYA MAKA SAYAPUN TIDAK DIINJAK INJAK, TAPI KITA WANITA ADALAH RUSUKNYA, maka KITA YAAA HARUS DISAMPINGNYA, BERADA DISISINYA.

    saya ambil makna mengenai tulang rusuk, bener membuat saya tersadar akan posisi saya sebagai istri...

    Jadi, tetaplah mencintainya... karena, menurut saya jikalau cinta itu berkurang, niscaya akan terasa hambar, karena kita berusaha mengubah diri kita menjadi orang lain... Jangan pernah menjadi orang lain untuk bisa di sisinya, karena yang lelaki butuhkan adalah bentuk formasi lengkap dari rusuknya, kelengkapan itu adalah bentuk saling melengkapi satu sisi dengan sisi lain, yang kalaubisa saya sederhanakan adalah.. kitalah yang mengisi kekurangannya, begitu juga dia untuk kita..

    Saya yakin, dikau adalah wanita kuat, wanita yang memiliki begitu banyak potensi, wanita yang bisa menghandle semua permasalahan dengan baik.... dan saya sebagai teman, selalu mendoakan yang paling membuat Lia bahagia.....

    Keep your smile friend...

    Note: saya pun adalah istri yang terus learning, makanya untuk remind me, saya menulis cerita di sini.. http://iskandarfamily.blogspot.com/2012/04/aku-pasti-bisa-be-like-this.html , untuk selalu remind saya perjuangan yang sudah saya lakukan.

    BalasHapus
  2. Iya banget, Bu.. Makanya, kalau cinta buta yang dikejar, yang ada adalah rasa lelah bagaimana harus menjaga cinta itu bersemayam di hati kita dan hatinya. Tapi ketika rasa cinta itu tlah berubah menjadi rasa sayang yang tak terdefinisikan, Insya Allah semua akan indah. Gak perlu khawatir suami kita ditinggal sendirian ngapain aja, selingkuh atau tidak, dsb. Karena kita sayang, maka kita tahu apa yang jadi kebutuhan pasangan kita dan berusaha tidak egois pada keinginan sendiri.. Saya rasa sudah saatnya saya menyayanginya dengan kata yang tak terdefinisikan. Melebihi satu tingkat dari rasa cinta saya sebelumnya... :) Alhamdulillah, dengan seperti ini saya bisa menjalani rumah tangga dengan santai, tanpa stress berlebih atau galau tingkat tinggi :)
    hehehe...

    BalasHapus
  3. Alhamdulilahhh, keep your happiness in your own hand.

    BalasHapus